Kamis, 28 Januari 2016
Evaluasi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru maupu peserta didik penting untuk mengetahui tercapai tatau idaknya tujuan pembelajaran pada saat ataupun setelah proses pembelajaran berlangsung. Hal ini hanya dapat diketahui jika guru melakukan evaluasi, baik evaluasi terhadap proses maupun hasil belajar.
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang artinya penilaian. Namun sebenarnya, evaluasi memiliki arti lebih luas daripada penilaian. Dengan kata lain di dalam evaluasi tercakup di dalamnya penilaian. Menurut Tyler (1950: 69) evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Menurut Cizek (2000: 16), evaluasi adalah suatu proses penentuan nilai atau harga dengan mempertimbangkan hasil observasi atau koleksi data yang diperoleh. Hal ini berarti untuk melakukan evaluasi harus diawali dengan kegiatan observasi maupun kegiatan lainnya yang akan menghasilkan data sebagai pertimbangan evaluasi tersebut.
Pengertian evaluasi yang sederhana disampaikan oleh Sudiyono (1998: 8), yaitu evaluasi dipandang sebagai kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai sejauhmana tujuan yang telah ditetapkan sudah dapat dilaksanakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan evaluasi selalu diawali dengan kegiatan pengukuran, dilanjutkan penilaian, baru kemudian diakhiri dengan evaluasi.
A. Perbedaan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Pengukuran merupakan proses menentukan kuantitas sesuatu yang hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk angka dengan menggunakan alat ukur. Sebagai contoh, penjual jeruk melakukan kegiatan pengukuran untuk mengetahui berat jeruk dengan menggunakan alat ukur yaitu timbangan. Contoh lainnya, jika seseorang ingin mengukur suhu tubuhnya, maka ia akan menggunakan alat ukur berupa termometer suhu.
Begitu juga dengan pengukuran proses dan hasil belajar pada siswa. Untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah dapat dicapai oleh siswa, guru biasanya menggunakan alat ukur berupa tes. Hasil pengukuran-pengukuran tersebut dideskripsikan dalam bentuk angka oleh alat ukur sesuai dengan ketentuan masing-masing alat ukur. Hasil pengukuran yang dilakukan oleh guru melalui alat tes untuk mendapatkan informasi berupa angka yang disebut skor.
Selain itu, orang yang melakukan kegiatan pengukuran harus memerhatikan kecocokan antara alat ukur dengan sesuatu yang akan diukur. Penjual jeruk tidak akan bisa mengukur berat jeruk dengan menggunakan termometer suhu. Begitu juga dengan timbangan tidak akan bisa mengukur suhu badan seseorang. Jadi, dalam mengukur hasil belajar siswa, guru harus memerhatikan kecocokan alat tes yang akan digunakan.
Disamping kecocokan alat ukur, guru juga harus memerhatikan keakuratan alat ukur. Sebagai contoh, jika seseorang ingin mengukur panjang sebuah jalan, dia tidak bisa menggunakan alat ukur berupa penggaris yang rentang panjangnya hanya mencapai 30 centimeter. Orang tersebut seharusnya menggunakan alat ukur berupa meteran yang memiliki rentang panjang yang cukup jauh.
Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa walaupun penggaris biasa juga berfungsi untuk mengukur panjang sesuatu, namun dia tidak akan akurant jika digunakan untuk mengukur sesuatu yang sangat panjang. Jadi dapat disimpulkan bahwa, dalam melakukan pengukuran, disamping memerhatikan kecocokan alat ukur, kita juga harus memerhatikan keakuratan alat ukur yang akan digunakan.
Kegiatan yang dilakukan setelah pengukuran dalam proses kegiatan evaluasi adalah penilaian. Penilaian adalah proses menafsirkan atau menginterpretasikan hasil pengukuran. Sebagai contoh, Jika hasil pengukuran suhu tubuh seseorang mencapai 40 derajat celcius, maka orang tersebut akan menilai atau menafsirkan bahwa dia memiliki suhu tubuh yang diatas suhu normal (36 C). Hasil penafsiran normal atau tidak normal itulah yang disebut dengan penilaian. Jadi, penafsiran benar/ salah, normal/ tidak normal, sesuai/ tidak sesuai berdasarkan standar tertentu yang berasal dari hasil pengukuran disebut dengan penilaian.
Penilaian hasil belajar dapat diperoleh dari skor hasil pengukuran melalui alat penilaian yang dilakukan dalam bentuk tes. Sebagai contoh, siswa yang memperoleh skor 80 memiliki kriteria baik dan memperoleh nilai B. Hasil pendeskripsian nilai baik itulah yang disebut dengan penilaian. Jadi, penilaian hasil belajar adalah cara menginterpretasikan skor yang diperoleh dari pengukuran dengan mengubahnya menjadi nilai dengan prosedur tertentu dan menggunakannya untuk mengambil keputusan.
Setelah kegiatan penilaian, barulah dilaksanakan evaluasi. Ada sebagian ahli pendidikan menyamakan arti evaluasi dengan penilaian, tetapi sesungguhnya evaluasi memiliki arti yang lebih luas, yaitu penggunaan hasil penilaian untuk mengambil keputusan, seperti untuk menentukan kelulusan, penempatan, penjurusan, dan perbaikan program. Evaluasi hasil belajar merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi, evaluasi mencakup pengukuran sekaligus penilaian, barulah diambil keputusan dari hasil penilaian tersebut.
B. Subjek dan Objek Evaluasi
Subjek evaluasi adalah personal yang melakukan kegiatan evaluasi. Dan yang menjadi subjek evaluasi tergantung kepada kapabilitas individu tersebut yang mampu menganalisis dan menginterpretasikan hasil evaluasi. Jadi, subjek prestasi hasil belajar disekolah adalah guru.
Objek atau sasaran evaluasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat untuk dilakukan evaluasi. Ada tiga objek penilaian dalam evaluasi pembelajaran yakni input, transformasi, dan output. Input (masukan) evaluasi adalah siswa. Input yang diperhatikan pada siswa dapat berupa proses atau hasil belajar, sikap, motivasi, intelegensi, bakat, kecerdasan emosional, minat, dan kepribadian. Sedangkan objek evaluasi yang berupa transformasi adalah sesuatu (penggerak/ mesin) yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi seperti kurikulum, materi pembelajaran, metode atau cara penilaian, sarana pendidikan, media pembelajaran, sistem administrasi, dan lainnya. Selanjutnya output evaluasi pendidikan adalah pencapaian atau prstasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran disekolah.
C. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui kompetensi awal siswa, untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi, untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa, untuk mendiagnosa kesulitan belajar siswa, untuk mengetahui hasil suatu proses pembelajaran, untuk memotivasi siswa belajar, dan untuk memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki program pembelajarnnya.
D. Bentuk dan Teknik Evaluasi
Teknik penilaian hasil belajar adalah cara melakukan penilaian hasil belajar, teknik penilaian disebut juga teknik pengukuran, teknik evaluasi, atau jenis tagihan. Istilah teknik pengukuran sebenarnya mempunyai arti yang lebih tepat, oleh karena kegiatan pertama penilaian adalah pengukuran.
Teknik penilaian hasil belajar dibagi menjadi:
1) teknik tes, bila objeknya hasil belajar pada aspek kognitif atau psikomotor, yang dapat berbentuk: ujian tulis, ujian lisan, atau ujian perbuatan tergantung cara menjawab; ujian terbuka/tertutup tergantung boleh tidaknya peserta didik membuka catatan;
2)teknik non-tes bila objeknya terutama hasil belajar aspek afektif, namun dalam hal tertentu dipakai pula untuk hasil belajar aspek kognitif dan psikomotor, yang dapat berbentuk teknik:
(1) observasi,
(2) wawancara, dan
(3) angket;
Instrumen penilaian hasil belajar disebut juga instrumen pengukuran atau instrumen evaluasi hasil belajar.
Instrumen penilaian hasil belajar dapat berbentuk:
1) soal (tes) untuk teknik ujian, yang dapat berbentuk soal uraian dan objektif;
2) non-soal (non-tes) untuk teknik non-ujian, yang dapat berbentuk pedoman observasi, daftar cek atau skala lajuan; pedoman wawancara; lembar angket atau skala sikap;
Kamis, 21 Januari 2016
Comments for differences between measurement, assesment, and evaluation
Measurement, assesment, and evaluation have any differences. Measurement is process or action to get quantity. Assesment is process to interpret measurement result. Evaluation is process to take decision or judgment.
Langganan:
Postingan (Atom)