A. ASPEK PSIKOMOTOR DALAM PEMBELAJARAN
Menurut Arikunto (2010) psikomotor berhubungan dengan kata ”motor”, “sensory motor”atau “perceptual-motor”. Dengan kata lain dapat diartikan ranah psikomotor ini berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan gerakan tubuh atau bagian-bagianya. Gerak yang dimaksud disini mulai dari gerak yang sederhana sampai yang lebih komplit. Hamid (2009) menambahkan bahwa psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Penilaian psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi keterampilan atau penampilan sesorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya. Penilaian aspek psikomotor lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil, dimana akan banyak sekali aspek-aspek yang nantinya dapat dinilai dari psikomotor siswa setelah mereka menerima imformasi-informasi teoritik (Nitko ,2006 dalam Anwar, 2009).
Anwar (2009) bahwa pada dasarnya penilaian psikomotor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif. Jadi penilaian psikomotor tidak berdiri sendiri tetapi mesti didahului dengan penilaian dari ranah kognitif bahkan afektif terlebih dahulu.
Aspek-aspek untuk menilai ranah psikomotor ini juga dijelaskan oleh Hamid (2009) yang merumuskan kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek psikomotor diantaranya gerakan reflek, gerakan dasar, gerakan terampil, gerakan persepsi, gerakan kemampuan, gerakan indah dan kreatif.
Dave (1967) dalam Lutfi ( 2011) juga membagi tingkatan hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu:
1. Imitasi (meniru)
Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. Kata operasionalnya yang digunakan pada tingkatan ini misalnya mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan, mengatur, mengumpulkan, menimbang, mengonstruksikan, memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan.
2. Manipulasi
Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. kata kerja yang digunakan pada tingkatan ini antara lain mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, mencampur, memilah, melatih, memperbaiki, membuat, menempatkan, mengidentifikasikan, mengisi, memanipulasi, mereparasi.
3. Presisi (Ketetapan)
Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. Kata kerja yang digunakan pada tingkatan hampir sama dengan kata kerja pada tingkatan manipulasi tetapi dengan control yang lebih dan kesalahan yang lebih sedikit.
4. Artikulasi
Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Kata kerja yang digunakan pada tingkatan ini adalah mengalihkan, mengemas, memutar, menarik, mendorong, memindahkan, mengirim, memproduksi, mengoperasikan, mencampur, membungkus, menggantikan dan lain-lain. Contohnya peserta didik disuruh untuk membuat herbarium.
5. Naturalisasi (pengalamiahan)
Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Sebagai contoh apabila siswa tiba-tiba disuruh oleh gurunya untuk mengambar sebuah organel sel kedepan kelas Sebagai contoh tanpa berpikir panjang peserta didik dapat mengambar organel sel tersebut dengan bagus.
assalamualaikum
BalasHapuspskomotor adalah kemampuan atau keterampilan yang dimili oleh seseorang yang tidak sama dengan yang lain
penilaian psikomotorik adalah penilaian terhadp kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seseorang.penialain psikomotorik biasanya bnyak dilakukan pas kegiatan pratikum
5 tahap hasil.belajar psikomotorik :
a.imitasi:kemampuan untuk meniru kegiatan yang sebelumbya dilakukan
b.manipulasi :kemampuan untukengerjakan sesuatu sesuai apa yg jd pedoman
c.presisi :kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mndpatkan hasil/produk yang bagus atau tepat
d artikulasi :kemamouan untuk melakuakn sesuatu yang sesuai ayurannya sehingga dpt hasil yang memuaskan
e.naturalisasi :kemampuan yang dilakuan secara reflek
wassalam :)
assalamualaikum
BalasHapusA. ASPEK PSIKOMOTOR DALAM PEMBELAJARAN
Menurut Arikunto (2010) psikomotor berhubungan dengan kata ”motor”, “sensory motor”atau “perceptual-motor”. Dengan kata lain dapat diartikan ranah psikomotor ini berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan gerakan tubuh atau bagian-bagianya. Gerak yang dimaksud disini mulai dari gerak yang sederhana sampai yang lebih komplit. Hamid (2009) menambahkan bahwa psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.Menurut Mardapi (2003), keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu: gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus.Penilaian Psikomotorik dilakukan oleh pendidik melalui pengamatan terhadap perkembangan psikomotorik peserta didik. Mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan
Unsur penilaian psikomotorik
Secara umum unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan dan penyusunan penilaian psikomotorik dalam dunia pendidikan sebagai berikut:
Kepala Sekolah
Tim Pengembang Kurikulum (TPK).
Guru / MGMP
Dasar hukum penilaian autentik
5 tahap hasil.belajar psikomotorik :
a.imitasi:kemampuan untuk meniru kegiatan yang sebelumbya dilakukan
b.manipulasi :kemampuan untukengerjakan sesuatu sesuai apa yg jd pedoman
c.presisi :kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mndpatkan hasil/produk yang bagus atau tepat
d artikulasi :kemamouan untuk melakuakn sesuatu yang sesuai ayurannya sehingga dpt hasil yang memuaskan
e.naturalisasi :kemampuan yang dilakuan secara reflek
wassalam :)
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Penilaian psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi atau penampilan seseorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya. Penilaian psikomotor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki peserta didik setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif maupun afektif.
BalasHapusTingkat hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu:
1. Imitasi (meniru), adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.
2. Manipulasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja.
3. Presisi (ketepatan), adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat.
4. Artikulasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh.
5. Naturalisasi (pengalamiahan), adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi.
Assalamu’alaikum wr...wb
BalasHapusPenilaian psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi keterampilan atau penampilan sesorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya. Penilaian aspek psikomotor lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil, dimana akan banyak sekali aspek-aspek yang nantinya dapat dinilai dari psikomotor siswa setelah mereka menerima imformasi-informasi teoritik.
Tujuan Penilaian Psikomotor:
1. Memberikan umpan balik dengan mempertimbangkan efektifitas pembelajaran. Umpan balik dapat memberikan fungsi.
a. Menginformasikan pada guru dan siswa mengenai tingkat performance siswa saat pembelajaran.
b. Memberikan informasi diagnosis yang dapat digunakan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya atau remedial.
c. Mempertimbangkan hasil beberapa tes, dapat memperoleh pengukuran kemajuan dan perbaikan siswa.
2. Memberikan motivasi
3. Menentukan peringkat
Gerakan Tubuh Pada Psikomotor adalah
No Tingkatan Deskripsi
1 Gerakan Refleks Arti: gerakan refleks adalah basis semua perilaku bergerak, respons terhadap stimulus tanpa sadar. Misalnya:melompat,menunduk,berjalan,menggerakkan leher dan kepala, menggenggam, memegang
Contoh kegiatan belajar:
- mengupas mangga dengan pisau
- memotong dahan bunga
2 Gerakan dasar (basic fundamental movements) Arti: gerakan ini muncul tanpa latihan tapi dapat Diperhalus melalui praktik gerakan ini terpola dan dapat ditebak
Contoh kegiatan belajar:
1) Gerakan tak berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar
2) Gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan, muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari, memanjat.
3) Gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan krayon, memegang dan melepas objek, blok atau mainan.
4) Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.
3 Gerakan Persepsi
( Perceptual obilities)
Arti : Gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan perseptual
Contoh kegiatan belajar:
1) Melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan
2) memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi
3) menulis alphabet
4) mengulangi pola gerak tarian
5) membedakan bunyi beragam alat music
6) membedakan suara berbagai binatang
7) mengulangi ritme lagu yang pernah didengar
8) membedakan berbagai tekstur dengan meraba
4 Gerakan Kemampuan fisik (Psycal abilities) Arti: gerak lebih efisien, berkembang melalui kematangan dan belajar
Contoh kegiatan belajar:
1) Menggerakkan otot/sekelompok otot selama waktu tertentu
2) Berlari jauh
3) Mengangkat beban
4) Menarik-mendorong
5) Kegiatan memperkuat lengan, kaki dan perut
6) Menari
7) Melakukan senam
5 Gerakan terampil (Skilled movements) Arti: dapat mengontrol berbagai tingkat gerak terampil, tangkas, cekatan melakukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks)
Contoh kegiatan belajar:
• Menari, berdansa
• Membuat kerajinan tangan
• Mengetik
• Bermain piano
6 Gerakan indah dan kreatif (Non-discursive communicatio)
Arti: mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan
1) Gerak estetik: gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah
2) gerakan kreatif: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan peran
Contoh kegiatan belajar:
a) kerja seni yang bermutu (membuat patung, melukis, menari baletr
b) melakukan senam tingkat tinggi
c) bermain drama (acting)
Dave (1967) dalam Lutfi ( 2011) juga membagi tingkatan hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu:
BalasHapus1. Meniru (Immitation)
Tujuan instruksional pada tingkat ini mengharapkan peserta didik untuk dapat meniru suatu perilaku yang dilihatnya.
Contoh kata kerja yang digunakan adalah mengulangi, mengikuti, memegang, menggambar, mengucapkan.
2. Manipulasi (Manipulation)
Kemampuan untuk melakukan suatu perilaku tanpa bantuan visual, sebagaimana pada tingkat meniru, tetapi petunjuk berupa tulisan atau instruksi verbal, dan diharapkan melakukan tindakan (perilaku) yang diminta. Contoh kata kerja yang digunakan sama dengan kemampuan meniru.
3. Ketepatan Gerakan (Precision)
Kemampuan melakukan suatu perilaku tanpa menggunakan contoh visual maupun petunjuk tertulis, lamdan melakukannya dengan lancer, tepat, seimbang dan akurat. Dalam melakukan perilaku tersebut, kecil kemungkinan untuk membuat kesalahan, karena mahasiswa telah mahir melakukannya.
Contoh kata sifat yang menunjukkan tingkat presisi ini adalah dengan tepat, dengan lancar, tanpa kesalahan dan sebagainya.
4. Artikulasi (Articulation)
Kemampuan untuk menunjukkan serangkaian gerakan dengan akurat, urutan yang benar, dan kecepatan yang tepat. Contoh kata sifat yang menunjukkan artikulasi adalah; selaras, terkoordinasi, stabil, lancar dan sebagainya.
5. Naturalisasi (Naturalization)
Kemampuan melakukan gerakan secara spontan atau otomatis. Melakukan gerakan tersebut tanpa berpikir lagi cara melakukannya dan urutannya. Contoh kata sifat yang menggambarkan tingkat naturalisasi; dengan otomatis, dengan sempurna, dengan lancer dan sebagainya.
PENILAIAN PSIKOMOTOR
BalasHapusRanah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Singer (1972) menambahkan bahwa mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu.
Menurut Mardapi (2003), keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu:
1. Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir.
2. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus.
3. Kemampuan perseptual adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak.
4. Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil.
5.Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga.
6. Komunikasi nondiskursif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan
Buttler (1972) membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu:
1. Pada tingkat specific responding peserta didik mampu merespons hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat, atau diraba), atau melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnya memegang raket, memegang bed untuk tenis meja. 2. Pada motor chaining peserta didik sudah mampu menggabungkan lebih dari dua keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan, misalnya memukul bola, menggergaji, menggunakan jangka sorong, dll.
3. Pada tingkat rule using peserta didik sudah dapat menggunakan pengalamannya untuk melakukan keterampilan yang komplek, misalnya bagaimana memukul bola secara tepat agar dengan tenaga yang sama hasilnya lebih baik
Dave (1967) dalam penjelasannya mengatakan bahwa hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu:
1. Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya memperhatikan hal yang sama sebelumnya.
2. Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau
petunjuk saja.
3. presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat.
4. artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh.
5. naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatansecara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi.
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
BalasHapusRanah psikomotorik adalah ranah yang menitikberatkan kepada kemampuan fisik dan kerja otot ( Bloom 1979). Dalam pengembangannyapun mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan.
Buttler (1972) membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu:
A.Pada tingkat specific respondingpesertadidik mampu merespons hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat,atau diraba), atau melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnyamemegang raket, memegang bed untuk tenis meja.
B. Pada motor chainingpesertadidik sudah mampu menggabungkan lebih dari dua keterampilan dasar menjadisatu keterampilan gabungan, misalnya memukul bola, menggergaji, menggunakanjangka sorong, dll.
C. Pada tingkat rule usingpeserta didik sudah dapatmenggunakan pengalamannya untuk melakukan keterampilan yang komplek.
Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotormisalnya bagaimana memukul bola secara tepat agar dengan tenaga yang samahasilnya lebih baik. Psikomotorik meliputi :
1) gerak refleks
2) gerak dasar fundamen
3) keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis, keterampilan perseptual yang terkoordinasi
4) keterampilan fisik
5) gerakan terampil
6) komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan).
Penilaian psikomotorik implementasinya dapat dilakukan dengan menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.. Dalam kegiatan-kegiatan praktikitu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya sedikit bila dibandingkan dengan ranah psikomotor.
Beberapa langkah yang harus dilakukan agar pembelajaran mampu membuahkan hasil yang optimal. Mills (1977) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam mengajar praktik adalah
(a) menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan
(b) menganalisis keterampilan secara rinci dan berutan
(c) mendemonstrasikan keterampilan disertai dengan penjelasan singkat dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan bagian-bagian yang sukar
(d) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba melakukan praktik dengan pengawasan dan bimbingan
(e) memberikan penilaian terhadap usaha peserta didik. Dalam proses pembelajaran keterampilan, keselamatan kerja tidak boleh dikesampingkan, baik bagi peserta didik, bahan, maupun alat.
Jenis Perangkat Penilaian Psikomotor Untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah psikomotor, ada dua hal yang perlu dilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan membuat perangkat/ instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik. Soal untuk hasil belajar ranah psikomotor dapat berupa lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan lembar eksperimen. Instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat berupa lembar observasi atau portofolio. Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau kemunculan aspek-aspek keterampilan yang diamati. Lembar observasi dapat berbentuk daftar periksa/check list atau skala penilaian (rating scale). Daftar periksa berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya tinggal memberi check (centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati. Skala penilaian adalah lembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik atau menilai kualitas pelaksanaan aspek-aspek keterampilan yang diamati dengan skala tertentu, misalnya skala 1 - 5. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang teratur dan berkesinambungan sehingga peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk menuju satu kompetensi tertentu.
Assalamualaikum ibuuk...
BalasHapusMaaf kemaren bbm ibuk gak ira blas,ira skit buk,rawat jalan...
Gak pa” ira ikut ngomen kan buk..
Psikomotorik (keterampilan)
Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.
Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu :
a. Peniruan
terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.
b. Manipulasi
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.
c. Ketetapan
memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
d. Artikulasi
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.
e. Pengalamiahan
Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa domain psikomotorik dalam taksonomi instruksional pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini.
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Sasaran kegiatan evaluasi hasil belajar adalah:
1. Apakah peserta didik sudah dapat memahami semua bahan atau materi pelajaran yang telah diberikan pada mereka?
2. Apakah peserta didik sudah dapat menghayatinya?
3. Apakah materi pelajaran yang telah diberikan itu sudah dapat diamalkan secara kongkret dalam praktek atau dalam kehidupannya sehari-hari?
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Aspek psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi keterampilan atau penampilan sesorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya. Penilaian aspek psikomotor lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil, dimana akan banyak sekali aspek-aspek yang nantinya dapat dinilai dari psikomotor siswa setelah mereka menerima imformasi-informasi teoritik
BalasHapusAdapun 5 ranah psikomotorik adalah sbb :
BalasHapus1.Imitasi (meniru)
Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. Kata operasionalnya yang digunakan pada tingkatan ini misalnya mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan, mengatur, mengumpulkan, menimbang, mengonstruksikan, memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan.
2. Manipulasi
Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. kata kerja yang digunakan pada tingkatan ini antara lain mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, mencampur, memilah, melatih, memperbaiki, membuat, menempatkan, mengidentifikasikan, mengisi, memanipulasi, mereparasi.
3. Presisi (Ketetapan)
Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. Kata kerja yang digunakan pada tingkatan hampir sama dengan kata kerja pada tingkatan manipulasi tetapi dengan control yang lebih dan kesalahan yang lebih sedikit.
4. Artikulasi
Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Kata kerja yang digunakan pada tingkatan ini adalah mengalihkan, mengemas, memutar, menarik, mendorong, memindahkan, mengirim, memproduksi, mengoperasikan, mencampur, membungkus, menggantikan dan lain-lain. Contohnya peserta didik disuruh untuk membuat herbarium.
5. Naturalisasi (pengalamiahan)
Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Sebagai contoh apabila siswa tiba-tiba disuruh oleh gurunya untuk mengambar sebuah organel sel kedepan kelas Sebagai contoh tanpa berpikir panjang peserta didik dapat mengambar organel sel tersebut dengan bagus.
Menurut mardapi (2003) keterampilan psikomotor ada 6 tahapan yaitu.
BalasHapus1. Garakan refleks yaitu respons motorik atau gerak tanpa sadar yg muncul ketika bayi lahir.
2. Gerakan dasar yaitu gerakan yang mengarah pada keterampilan kompleks yg khusus.
3. Kemampuan perseptual yaitu kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak.
4. Gerak fisik yaitu kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil
5. Gerakan terampil yaitu adalah gerakan yang memerlukan belajar
6. Komunikasi non diskursif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.
hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui.
1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung sesudah mengikuti pembelajaran .
Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
Ada 2 hal yang harus dilakukan pendidik untuk melakukan penilaian psikomotor yaitu :
1. Lembar observasi adalah lembar yg digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau kemunculan aspek2 keterampilan yg diamati.
2. Lembar penilaian adalah lembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik .
Kisi2 instrumen
Kisi2 merupakan matriks yang berisi spesifikasi soal2 yang akan dibuat.
assalamualaikum ibuk..
BalasHapusPENILAIAN PSIKOMOTOR
Hamid (2009) menambahkan bahwa psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Penilaian psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi keterampilan atau penampilan sesorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya. Penilaian aspek psikomotor lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil, dimana akan banyak sekali aspek-aspek yang nantinya dapat dinilai dari psikomotor siswa setelah mereka menerima imformasi-informasi teoritik (Nitko ,2006 dalam Anwar, 2009).
Anwar (2009) bahwa pada dasarnya penilaian psikomotor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif. Jadi penilaian psikomotor tidak berdiri sendiri tetapi mesti didahului dengan penilaian dari ranah kognitif bahkan afektif terlebih dahulu.
Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu :
a. Peniruan
terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.
b. Manipulasi
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.
c. Ketetapan
memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
d. Artikulasi
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.
e. Pengalamiahan
Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa domain psikomotorik dalam taksonomi instruksional pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan diinternalisasikan lewat afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain psikomotorik ini.
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Sasaran kegiatan evaluasi hasil belajar adalah:
1. Apakah peserta didik sudah dapat memahami semua bahan atau materi pelajaran yang telah diberikan pada mereka?
2. Apakah peserta didik sudah dapat menghayatinya?
3. Apakah materi pelajaran yang telah diberikan itu sudah dapat diamalkan secara kongkret dalam praktek atau dalam kehidupannya sehari-hari?
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran
Trimakasih..:)
Pada psikomotor tidak hanya keterampilan yang dilihat, psikomotor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan gerakan tubuh atau bagian-bagianya. Psikomotor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif. Psikomotor mesti didahului dengan penilaian dari ranah kognitif bahkan afektif terlebih dahulu. kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek psikomotor diantaranya gerakan reflek, gerakan dasar, gerakan terampil, gerakan persepsi, gerakan kemampuan, gerakan indah dan kreatif.
BalasHapuslima tahap tingkatan hasil belajar psikomotor:
1. Imitasi (meniru)
Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya
2. Manipulasi
Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja
3. Presisi (Ketetapan)
Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat.
4. Artikulasi
Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh
5. Naturalisasi (pengalamiahan)
Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi.
Assalamualaikum …
BalasHapusAdapun rangkuman materi pembelajaan pada minggu ini dalah :
Ranah Psikomotor merupakan suatu keterampilan yang dimiliki oleh siswa, biasanya berupa skill yang digunakan melalui tindakan atau gerakan-gerakan tertentu setelah seorang siswa menerima ilmu ataupun pengalaman belajar.
Penilaian ranah psikomotor bertujuan untuk mengetahui perkembangan skill/keterampilan siswa. Untuk mendapatkan hasil penilaian yang jelas, biasanya dapat dilakukan oleh seorang guru pada saat kegiatan praktikum di laboratorium. Meskipun pada saat proses pembelajaran di dalam kelas guru juga dapat memberikan penilaian ranah psikomotor siswa, akan tetapi kegiatan pembelajaran di labor lebih menekankan pada pengembangan skill/keterampilan siswa melalui kegiatan yang dilakukannya.
5 Tingkatan hasil belajar psikomotor siswa, yaitu:
1. Imitasi (meniru), merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.
2. Manipulasi, merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja.
3. Presisi (ketepatan), merupakankemampuan siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk yang tepat.
4. Artikulasi,merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan yang komplek dan tepat.
5. Naturalisasi (pengalamiahan), merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik.
Wassalam …
PENILAIAN PSIKOMOTOR
BalasHapusA. ASPEK PSIKOMOTOR DALAM PEMBELAJARAN
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar dimana berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. . Penilaian aspek psikomotor lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil, dimana akan banyak sekali aspek-aspek yang nantinya dapat dinilai dari psikomotor siswa.
Pada dasarnya penilaian psikomotor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif. Jadi penilaian tetapi mesti didahului dengan penilaian dari ranah kognitif bahkan afektif terlebih dahulu.
Aspek-aspek untuk menilai ranah psikomotor yang merumuskan kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek psikomotor diantaranya gerakan reflek, gerakan dasar, gerakan terampil, gerakan persepsi, gerakan kemampuan, gerakan indah dan kreatif.
Dave (1967) dalam Lutfi ( 2011) juga membagi tingkatan hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu:
1. Imitasi (meniru)
Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya oleh siswa. Misalnya mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan, dll.
2. Manipulasi
Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Antara lain mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, dll.
3. Presisi (Ketetapan)
Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat.
4. Artikulasi
Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. . Contohnya peserta didik disuruh untuk membuat herbarium.
5. Naturalisasi (pengalamiahan)
Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, contoh apabila siswa tiba-tiba disuruh oleh gurunya untuk mengambar sebuah organel sel kedepan tanpa berpikir panjang peserta didik dapat mengambar organel sel tersebut dengan bagus.
PENILAIAN PSIKOMOTOR
BalasHapusA. ASPEK PSIKOMOTOR DALAM PEMBELAJARAN
Arikunto (2010) psikomotor berhubungan dengan kata ”motor”, “sensory motor”atau “perceptual-motor”. dapat diartikan ranah psikomotor ini berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan gerakan tubuh atau bagian-bagianya. Gerak yang dimaksud disini mulai dari gerak yang sederhana sampai yang lebih komplit.
Penilaian psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi keterampilan atau penampilan sesorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya
Aspek-aspek untuk menilai ranah psikomotor ini juga dijelaskan oleh Hamid (2009) yang merumuskan kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek psikomotor diantaranya gerakan reflek, gerakan dasar, gerakan terampil, gerakan persepsi, gerakan kemampuan, gerakan indah dan kreatif.
Dave (1967) dalam Lutfi ( 2011) juga membagi tingkatan hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu:
1. Imitasi (meniru)
Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. Kata operasionalnya yang digunakan pada tingkatan ini misalnya mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan, mengatur, mengumpulkan, menimbang, mengonstruksikan.
2. Manipulasi
Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. kata kerja yang digunakan pada tingkatan ini antara lain mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, mencampur, memilah, melatih, memperbaiki, membuat, menempatkan, mengidentifikasikan, mengisi, memanipulasi, mereparasi.
3. Presisi (Ketetapan)
Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat.
4. Artikulasi
Kemampuan pada tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh.
5. Naturalisasi (pengalamiahan)
Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi.
Assalammu’alaikum wr. Wb
BalasHapusA. ASPEK PSIKOMOTOR
psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hamid (2009). Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Penilaian psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi keterampilan atau penampilan sesorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya. Yang lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil (Nitko ,2006 dalam Anwar, 2009). Dan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif.
lima tahap tingkatan hasil belajar psikomotor, yaitu:
1. Imitasi (meniru)
kemampuan melakukan kegiatan sederhana dan sama persis dengan sebelumnya. Kata yang digunakan misalnya mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan, dll.
2. Manipulasi
kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. kata yang digunakan mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, dll.
3. Presisi (Ketetapan)
kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat.
4. Artikulasi
kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Kata yang digunakan adalah mengalihkan, mengemas, memutar, menarik, dll Contohnya peserta didik disuruh untuk membuat herbarium.
5. Naturalisasi (pengalamiahan)
kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Sebagai contoh tanpa berpikir panjang peserta didik dapat mengambar organel sel tersebut dengan bagus.
RENDI YANUARLI PUTRA ( 1310013221003 )
Assalammu’alaikum wr. Wb
BalasHapusA. ASPEK PSIKOMOTOR
psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hamid (2009). Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
Penilaian psikomotorik adalah penilaian untuk menggali potensi keterampilan atau penampilan sesorang dalam mengaplikasikan bidang keilmuannya. Yang lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil (Nitko ,2006 dalam Anwar, 2009). Dan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif.
lima tahap tingkatan hasil belajar psikomotor, yaitu:
1. Imitasi (meniru)
kemampuan melakukan kegiatan sederhana dan sama persis dengan sebelumnya. Kata yang digunakan misalnya mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan, dll.
2. Manipulasi
kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. kata yang digunakan mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, dll.
3. Presisi (Ketetapan)
kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat.
4. Artikulasi
kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Kata yang digunakan adalah mengalihkan, mengemas, memutar, menarik, dll Contohnya peserta didik disuruh untuk membuat herbarium.
5. Naturalisasi (pengalamiahan)
kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Sebagai contoh tanpa berpikir panjang peserta didik dapat mengambar organel sel tersebut dengan bagus.
RENDI YANUARLI PUTRA ( 1310013221003 )
assalamualaikum buk
BalasHapusmaaf telat ya buk
a. ASPEK PSIKOMOTOR
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar dimana berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. . Penilaian aspek psikomotor lebih mengutamakan aspek proses bukan hasil, dimana akan banyak sekali aspek-aspek yang nantinya dapat dinilai dari psikomotor siswa.
Pada dasarnya penilaian psikomotor bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah mereka memahami proses pembelajaran kognitif. Jadi penilaian tetapi mesti didahului dengan penilaian dari ranah kognitif bahkan afektif terlebih dahulu.
5 Tingkatan hasil belajar psikomotor siswa, yaitu:
1. Imitasi (meniru), merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya.
2. Manipulasi, merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja.
3. Presisi (ketepatan), merupakankemampuan siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk yang tepat.
4. Artikulasi,merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan yang komplek dan tepat.
5. Naturalisasi (pengalamiahan), merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik.
wasalamualaikum wr.wb